Tuesday, November 24, 2009

Intermezo

(diambil dari: Ilmuwan; Tira Pustaka Jakarta, 1986)


Pada suatu hari di akhir tahun 1940-an, Dr. Walter Stewart, ahli ekonomi pada staf, berdiri di balariung megah Lembaga Studi Sarjana Princeton. Ia sedang mengamati sekelompok mahasiswa doktoral fisika yang beramai-ramai keluar dari suatu seminar. Mereka itu, demikian ia mengingat beberapa waktu berselang, “Jelas-jelas merupakan mahasiswa yang paling riuh, paling kurang tertib, paling aktif, paling cerdas dan cekatan” di antara semua bakat muda di lembaga tersebut. Pada hari itu Steward menghentikan seorang diantaranya yang mau lewat dengan tergesa-gesa dan bertanya. “Bagaimana?” “Hebat”,jawab mahasiswa itu. “Segala sesuatu yang kami ketahui tentang fisika minggu lalu tidak benar!”


********************************************************************************************************

Kamar kerja ahli astronomi terkenal Walter Baade pasti mengerikan bagi setiap direktur perusahaan yang mempunyai harga diri. Kamar itu sekecil bilik dan satu-satunya jendela menghadap tempat parkir di Pasadena. Meja tulisnya ditimbuni tumpukan catatan, memo dan plat foto. Baade, yang termasuk di antara penelaah alam semesta Abad ke-20 yang terkemuka itu, menganggap dirinya “malas”. Oleh karena begitu hal yang harus ditemukan dalam jangka umur manusia, tidak masuk akallah baginya membuang waktu merumuskan ide-idenya dalam bentuk rapih dan teratur. Namun menurut kata seorang rekan, “separuh dari rahasia alam semesta tertulis pada sobekan kertas yang menimbuni mejanya secara acak-acakan”.

Setelah Baade meninggal pada tahun 1960, rekan-rekannya mencari-cari pada tumpukan catatan itu teori-teori baru mengenai kosmos. Mereka kecewa. Begitu cepatlah munculnya penemuan-penemuan astronomi modern sehingga mereka menemukan sedikit pengetahuan yang belum diajukan oleh lain-lain ahli astronomi.


********************************************************************************************************

Dalam ilmu, yang dapat ikut mengambil bagian dalam perlombaan bagian dalam perlombaan ialah mereka yang muda, yang cepat – dan yang skeptis. Orang awam mungkin menyanjung-nyanjung alat-alat baru penuh kerumitan yang dipergunakan oleh para ilmuwan. Tidak demikianlah pendapat orang-orang yang setiap hari memakai alat serba rumit tersebut. Di dalam sebuah ruang bawah tanah di Laboratorium Nasional Argone di Chicago, dekat sebuah komputer elektronik terdapat sebuah kotak kaca bertuliskan: “Dalam keadaan darurat, pecahkan kaca”. Di dalam kotak itu terdapat sebuah sipoa.


********************************************************************************************************

Tradisi ilmiah berakal tidak pernah punah. Pemenang Hadiah Nobel dan ahli genetika Thomas Hunt Morgan mendapat ilham bahwa keasaman dalam air laut dapat meningkatkan kesuburan mahluk hidup tertentu di kedalaman samudera. Karena tidak mempunyai barang asam, ia membeli jeruk nipis di warung. Jeruk itu diperas dan airnya dimasukkan ke akuarium. Dengan tindakan sederhana itu ia menjadi terkenal karena memperlihatkan bahwa perunahan kecil dalam lingkungan kimiawi dapat mempengaruhi pembuahan, suatu proses hidup yang mendasar.


********************************************************************************************************

Pada tahun 1952, sebelum ada satelit bumi menyelidiki atsmofer atas, James A. Van Allen mencoba memakai roket-roket yang pada ketinggian 20 kilometer diluncurkan dari balon cuaca milik Angkatan Laut. James A. Van Allen, yang tak lama kemudian menemukan adanya pending-pending radiasi di angkasa luar, pada tahun itu masih mengalami banyak kesukaran. Beberapa kali roketnya macet. Ia berkesimpulan bahwa hawa dingin udara atas mempengaruhi mesin pemicu roket. Setelah mencari dalam dapur kapal peluncur balonnya, ia menemukan beberapa kaleng air jeruk. Kaleng ini dipanasi, lalu dipasangnya mengelilingi mesin pemicu roket berikutnya. Dengan pemanasan, roketnya bekerja dengan lancar.


********************************************************************************************************

Alastair Pilkington, direktur teknis sebuah perusahaan kaca yang besar di Inggris, menciptakan suatu metode yang sama sekali baru untuk membuat kaca datar sempurna tanpa digosok. Metode Pilkongton ialah mengapungkan luluhan kaca sehingga merupakan pita yang tak terputus di atas timah cair. Gagasan itu diperolehnya ketika ia membantu isterinya mencuci piring dan melihat gelembung sabun mengapung di air cuci.

********************************************************************************************************

Ahli meteorologi Inggris Sir Geoffrey merancang sauh ringan yang digunakan di pelabuhan-pelabuhan raksasa buatan di Normandia pada D-day. Gagasan tentang bentuk dasar rancangan itu muncul sewaktu ia pada suatu hari melihat sebuah bajak tua yang terbuang di suatu parit.


********************************************************************************************************

Apa yang akan mengilhamkan sebuah ide, tak seorang ilmuwan pun cukup pintar untuk mengetahui sebelumnya; apa yang akan dibuahkan, tiada ilmuwan cukup gesit untuk meramalkannya. Pada tahun 1960 Ricard P. Feynman, yang pada tahun 1965 ikut menjadi penerima Hadiah Nobel untuk karya dalam fisika teoritis, jatuh cinta pada kemungkinan memperkecil benda-benda sampai berukuran mikro. Pada suatu kuliah umum, ia mempertaruhkan uang sendiri $1.000 kepada siapa saja yang dapat membuatkan baginya motor elektrik yang isinya tidak lebih dari seperenam belas ribu sentimeter kubik. Feynman terkenal sebagai badut. Di Los Alamos, selama Perang Duania II, ia kerap kali membongkar brankas hanya demi kesenangan meninggalkan sobekan kertas yang ditulisinya: “Terkalah siapa!” bagi petugas keamanan. Namun kali ini ia tidak main-main. Andaikata ada yang menerima taruhannya, demikian gambaran Feynman, asas-asas baru yang penting akan dapat diperkembangkan. Asas-asas ini akan memberikan keterangan tentang mekanisme-mekanisme yang amat diperkecil seperti yang bekerja dalam sel-sel hidup.

Selama bulan-bulan berikutnya Feynman dikerumuni penemu-penemu motor, yang walaupun sebesar lalat, motornya masih jauh lebih besar dari yang diharapkan. Kemudian pada suatu hari, di kampus, ia didekati seorang insinyur dari Pasadena bernama William H. McLellan, yang membawa sebuah bungkus sebesar kotak sepatu. Dengan agak kurang sabar, Feynman memandang McLellan membuka bungkusannya. Betapa herannya ketika yang dilihatnya adalah sebuah mikroskop saja. Ketika melihat melalui kanta mata, ia mengamati motor elektrik sinkron yang tidak lebih besar daripada setitik debu. Motor ini dibuat dengan sangat lihai dengan memakai bor tekan berukuran mikro dan mesin bubut tukang jam. Mesin itu berjalan tepat seperti mesin berton-ton beratnya. Feynman langsung membayar taruhannya, tetapi dengan hati-hati dibatalkannya taruhan kedua sebesar $1.000 untuk siapa yang berhasil memperkecil isi halaman buku samapi 1/25.000 ukuran aslinya. Dengan agak malu-malu ia menjelaskan: “Saya baru menikah dan membeli rumah”.


********************************************************************************************************

Gagasan yang sebetulnya kurang masuk akal pun memukau para ilmuwan dari AMSOC, tetapi pada umumnya hanya bersenda gurau. AMSOC, singkatan dari American Miscellaneous Society , - Himpunan Gado-gado Amerika yang didirikan sebagai suatu lelucon dikalangan para ilmuwan. Anggotanya sekitar 50 laki-laki yang senang berkumpul-kumpul, biasanya di Washington. Cabang-cabang exofficio khayalnya mencakup panitia-panitia ilmu kebencanaan dan ilmu kepongpongan. Bintang kehormatan dianugerahkan untuk “ketidakmampuan dinamik”, “kekaburan tersohor” dan “anggapan yang tak masuk akal”. Selama beberapa waktu gagasan gila yang paling disenangi Himpunan itu ialah menyeret gunung es dari Antartika ke Pantai Samudera Pasifik untuk diangkut masuk pedalaman Amerika dan dicairkan guna mengairi gurun. Kemudian anggota AMSOC ahli osenografi Walter Munk mendapatkan “badai otaknya”. Gagasan itu dilontarkan kepada rekan-rekan dikediamannya di Kalifornia pada tahun 1957. Gagasan yang disampaikan sewaktu mereka sarapan sambil minum anggur itu ialah membor terowongan melalui kerak bumi sampai sekitar 30 kilometer di bawah permukaan bumi atau 5 kilometer di bawah dasar laut. Terowongan serupa itu, menurut Munk, akan membantu dalam hal menerangkan proses terjadinya bumi, samudera dan benua. Evolusi laut selama milyaran tahun akan disingkapkan. Terowongan itu akan masuk sampai tempat kerak bumi mendadak berubah menjadi lapisan bahan kedua, yaitu selubung, daerah yang oleh para ahli seismologi disebut “perpustusan Mohorovik”.

Makin banyak Munk menerangkan gagasan ini, makin kurang fantastik kedengarannya. Berkat usaha dari AMSOC, dapat terlaksana terowongan percobaan sedalam 180 meter di bawah air di lepas pantai Kalifornia yang dalamnya 3.400 meter. Hasil ini sangat mengagumkan, sebab belum pernah terjadi pemboran sampai tingkat 60 meter di bawah air. Walaupun proyek yang dijuluki Mohole ini dihentikan pada tahun 1967, namun penemuan-penemuan awalnya menuntun orang ke Proyek Pengeboran Lepas Pantai yang sangat berhasil. Walaupun kurang penuh ambisi, proyek ini menghasilkan data yang sangat kaya tentang sejarah geologi bumi.


********************************************************************************************************

Ilmuwan terkenal lupa akan segala-galanya yang ada disekitarnya. Gejala ini terutama timbul karena konsentrasi terlalu besar pada hal yang dianggapnya paling penting pada waktu itu. Pada tahun 1933, Beno Gutenberg, ahli seismologi Caltech, dikunjungi oleh Einstein yang ingin mengetahui sesuatu tentang keahlian Gutenberg. Mereka berjalan-jalan di kampus sementara Gutenberg menerangkan ilmu gempa bumi. Sekonyong-konyong pembicaraan dipotong oleh seorang rekan yang sangat gelisah. Mereka memandang ke kanan kiri dan melihat bagaimana orang berlari-lari meninggalkan gedung dan bumi terguncang di bawah kaki mereka. “Kami begitu terpukau oleh seismologi”, kata Gutenberg beberapa waktu sesudah kejadian itu, “sehingga kami tidak menyadari bahwa sedang berlangsung gempa bumi Los Angeles yang terkenal, gempa paling hebat yang pernah saya alami”.


********************************************************************************************************

Dalam mengejar suatu penemuan, ilmuwan yang penuh dedikasi bersedia berbuat hampir apa saja. Ahli fisika Inggris Lord Cherwell belajar terbang dalam tempo tiga minggu pada waktu Perang Dunia I. Ia bermaksud menerjunkan pesawat terbang melalui spiral berbahaya uantuk membuktikan bahwa penyelesaian soal aerodinamika yang ditemukannya betul. Cherwell berhasil.


********************************************************************************************************

Ahli zoologi dan pemenang Hadiah Nobel dari Austria Konrasd Lorenz ingin membuktikan bahwa anak itik dapat “terkesan” oleh hampir setiap “citra induk”. Untuk itu ia biasa meniru induk itik di kebun dengan berjalan merunduk-runduk sambil menguak keras, dikuntit anak-anak itik yang berjalan berurut kacang. Pada suatu hari ia menoleh karena ingin melihat kelakuan anak-anak itik itu. Yang dilihatnya ialah sederet wajah terpanjat manusia yang menjenguk lewat pagar. “Tentu saja jelas”, pikirnya, “bahwa saya sedang menanamkan kesan pada anak-anak itik”. Baru kemudian ia insyaf bahwa “murid-muridnya” tidak dapat dilihat penonton karena rumput yang tinggi.


********************************************************************************************************

Rasa humor para ilmuwan biasanya cenderung bertaut pikir dan hanya dapat dinikmati orang dalam. Untuk melaksanakan perhitungan maraton yang diperlukan untuk membuat bom hidrogen, jenius matematika John Von Neumann menciptakan pesawat yang diberi nama “ Mathematical Analyzyer, Numerical Intergrator and Computer ”. Raksasa penghitung itu diserahkan sebagaimana mestinya dan membuktikan gunanya. Kemudian para pemakainya menemukan adanya lelucon di antara segala kelebihannya. Kalu disingkat, namanya berbunyi MANIAC.


********************************************************************************************************

George Gamow almarhum, ahli fisika Rusia yang melarikan diri dari Rusia pada tahun 1933, beberapa waktu kemudian bekerja sama dengan salah seorang mahasiswanya, Ralp Alpher untuk menyusun sebuah teori tentang asal usul unsur-unsur kimiawi di dalam alam semesta. Mereka menyelidiki kemungkinan bahwa segala macam atom mungkin telah terbentuk dari zarah-zarah dasar selama beberapa detik pertama awal mula alam semesta, sewaktu alam semesta baru memuai dari keadaan kerapatan yang amat padat. Begitu baiklah pengolahan matematis gagasan tersebut sehingga mereka memutuskan untuk melaporkan hasil mereka melalui majalah terkenal Physical Review. Tetapi untuk karya dengan luas arti sebesar itu dirasakan perlu menyebut nama-nama termasyur. Maka selain nama mereka sendiri ditambahkan nama ahli fisika inti Hans Bethe. Judul karangan menjadi The Origin of Chemical Elements dengan pengarangnya Alpher, Bethe dan Gamow. Sampai kini sajian mereka tetap merupakan salah satu ABC pemikiran tentang kosmos dan termasuk salah satu alpha-beta-gamma dalam kumpulan lelucon ilmuwan mana pun.


********************************************************************************************************

Bahkan pada waktu berolah raga pun ilmuwan sukar lepas dari ilmu. Luis Alvarez, profesor fisika dari Universitas Kalifornia di Berkely, adalah seorang pegolf. Dalam usaha memperbaiki cara bermain ia menemukan yang disebut “analisator stroboskopik”, alat untuk mempelajari fase-fase gerak berturut-turut memakai cahaya. Dengan memasang alat itu pada pemukul golf Alvarez dapat menyelidiki setiap pukulan. Sebuah model dihadiahkannya kepada rekan pegolf termasyur yang pada waktu itu bertempat tinggal di White House, Yakni Dwight Eisenhower. Sejak itu ia memegang paten (No.2.825.569)


********************************************************************************************************

George Baedle, pemenang Hadiah Nobel dan ahli ilmu genetika, sedang mendaki gunung untuk mengisi waktu luang. Sebelum pindah ke Universitas Chicago, ia adalah profesor di Caltech. Setiap ada kesempatan, ia menjalankan hobinya di daerah yang berbukit-bukit di Kalifornia. Pada hari-hari akhir minggu, bila tidak sempat pergi, ia akan mengambil alat-alat dakinya, lalu memanjat gedung-gedung bergaya Gotik dan Romawi penuh ukiran dan pahatan yang terdapat di kampus. Sebagai tambahan, ia akan membawa sebuah kamera dan memotret pahatan serta ukiran dari sudut yang aneh-aneh. Kemudian ia akan menantang teman-temannya untuk menerka tempat-tempat pengambilan foto-foto tersebut.


********************************************************************************************************

Beberapa ilmuwan meremehkan milik duniawi bagaikan ulah pertapa. Geoge Washington Carver, ahli kimia pertanian Negro terkenal, adalah orang macam itu. Petani kacang dari daerah selatan, yang tertolong berkat hasil karyanya, kerap kali mencoba memberinya hadiah namun selalu kecewa karena hadiah-hadiah itu akan dimasukkannya ke dalam lemari dan kemudian dilupakannya. Akhirnya petani kaya dari Georgia, Tom Huston, bertanya kepada Carver apakah tidak ada sesuatu yang sungguh-sungguh diinginkannya. “Oya ada, sebutir intan”, jawab Carver. Walaupun terpanjat, Huston membeli sebuah batu intan yang bagus, berikatkan cincin platina. Carver menerima hadiah itu dengan rasa gembira, namun sepenglihatan orang tidak pernah memakainya. Dengan rasa kesal Huston minta seorang teman Carver supaya menyelidiki apa sebab cincin itu tidak dipakainya. Dengan bangga Carver mengajak teman itu ke suatu koleksi contoh mineral. Di antaranya nampak intan itu cemerlang, lengkap dengan kartu nama jenis batu.


********************************************************************************************************

Ahli endokrinologi terkenal John Cortelyou, Presiden Universitas de Paul, dipilih sebagai sekertaris suatu organisasi yang baru didirikan. Ilmuwan itu khusus ilmuwan Roma Katholik. Tindakan pertama ialah membubarkan kelompok itu. Cortelyou, yang spesialisasinya menelaah kelenjar endokrin pada binatang amfibi, mempertanggungjawabkan tindakannya dengan berkata “Tiada kodok Katholik”.


********************************************************************************************************

Ilmuwan kerap kali menghadapi maut dengan ketenangan dan obyektivitas yang menjadi ciri kehidupannya. Pada bulan November 1926, Profesor Francis Weld Peabody dari Fakultas Kedokteran Harvard memberikan kuliah tentang “Perawatan orang sakit”. Kuliah tersebut sangat jelas dan penuh rasa belas kasih sehingga berkali-kali dicetak ulang. Pada waktu kuliah ia nampak segar bugar seperti biasanya orang berumur 46 tahun. Paras mukanya, seperti biasa, amat terpelihara. Uraiannya sarat berisi, fasih lidah dan amat cermat. Para pendengar tidak mengetahui bahwa ia sendiri sakit; bahwa ia telah mendengar adanya kanker ganas yang menyerangnya dan mengerti bahwa kuliah ini mungkin kuliahnya yang terakhir. Setelah ia meninggal, William James, teman sejak kecilnya, bercerita tentang bulan-bulan terakhir kehidupan Peabody: “Ia tahu segala sesuatu mengenai penyakit kanker itu. Ia mengetahui sepenuhnya arti medis setiap gejala yang dialaminya... Laporan tentang penyakitnya ditulis sendiri satu hari sebelum ia meninggal”.


********************************************************************************************************

Mengenali alam adalah tujuan segala jerih payah ilmuwan. Untuk itu ia merangkul seluruh alam dengan cinta mesra. Ketika masih muda, Robert Goddard, bapak peroket modern, mulai berkhayal tentang perjalan antar planet sambil menongkrong di cecabangan pohon ceri yang tumbuh pada lereng bukit di atas ladang tanah asalnya di pedalaman Massachusetts. Ketika badai melanda New England pada tahun 1983, tanah milik Goddard, yang kini disewakan, ikut diserang. Sewaktu mendengar bahwa kebun buah semasa kecilnya telah hancur, Goddard mencatat dalam buku harian pribadinya: “Pohon ceri tumbang. Terpaksa maju sendirian”.


********************************************************************************************************

Seekor kupu-kupu Morpo besar berwarna biru langit, terbang siku saki turun dan hinggap di sehelai daun pada kaki pohon. Nicholas Guppy, ahli botani Inggris yang masih muda – saudara dari Guppy yang memberikan namanya kepada ikan gupi – sekonyong-konyong mengayunkan parangnya, minta agar semua diam. Orang-orang Indian Karib maupun kedua orang kulit putih – teman-teman Guppy pada ekspedisi menyusur hutan rimba di Suriname pada tahun 1953 – segera berhenti. Guppy mendekati kupu-kupu yang sedang mengaso dengan sangat hati-hati, lalu berlutut dan mengulurkan tangannya. Kupu-kupu itu bergetar, maju perlahan-lahan lewat secercah matahari dan memanjat tangan yang terulur lemas. Guppy berdiri perlahan-lahan dan memperlihatkan serangga yang patuh itu. “Indah, bukan”, gumamnya. “Saya percaya bahwa dalam bau tangan saya ada sesuatu daya tarik kimiawi. Saya belum pernah melihat orang lain berhasil menangkapnya secara demikian. Kebetulan ini Morpho adonis . Lihatlah warnanya, biru langit muda. Sekarang jelaslah bagimu mengapa ada orang yang ingin menjadi ahli biologi. Menghafal nama dan klasifikasi serta hal-ilwal kehidupan seks tetumbuhan yang gersang itu hanya embel-embel saja pada entusiasme yang pokok, yaitu cinta akan semua yang hidup”:.

Tangannya digoyangkan dan serangga besar itu terbang lagi naik ke puncak pohon dan berubah haluan pada tiap kepak sayapnya yang selebar 15 sentimeter.


********************************************************************************************************

Seandainya para ilmuwan dapat berbicara sesuara, mereka kiranya akan menghendaki supaya kita berpikir tentang mereka sebagaimana kesimpulan ahli filsafat Herbert Spencer. “Apakah kamu mengira”, demikian tulis Spencer, “bahwa setetes air, yang bagi orang biasa hanya setetes air belaka, akan kehilangan segalanya di mata seorang ahli fisika hanya oleh karena ia tahu unsur-unsur pembangun diikat oleh suatu gaya yang akan menimbulkan kilat dahsyat andaikata tidak terikat lagi?

....Apakah kamu mengira bahwa karang yang sudah digosok bundar dan tergores dengan garit sejajar akan menimbulkan rasa poetis yang sama dalam budi seorang buta huruf seperti dalam budi ahli geologi yang mengetahui bahwa jutaan tahun yang lalu sebuah gletser meluncur melalui karang itu?”

“Kenyataannya ialah bahwa siapa pun orangnya yang belum pernah menempuh usaha-usaha ilmu tak mungkin mengenal sekelumit pun puisi yang mengelilinginya”.


********************************************************************************************************